9 Masalah Menyusui Bayi yang Paling Sering Terjadi & Cara Mengatasi

 

9 Masalah Menyusui Bayi yang Paling Sering Terjadi & Cara Mengatasi

MPertama kali menyusui bayi? Pasti rasanya excited, penuh haru, sekaligus menegangkan ya, Ma. Apalagi, ada banyak sekali masalah menyusui yang sering dibagikan di forum-forum ibu-ibu, yang pasti membuat Mama khawatir.

Tapi, tenang, Ma! Yuk, ketahui masalah menyusui yang paling sering terjadi beserta cara mengatasinya di artikel ini. Selagi bisa kita cegah sedari awal, kenapa tidak? 🙂


1. ASI sedikit atau tidak lancar

ASI atau Air Susu Ibu adalah satu-satunya makanan terbaik untuk bayi baru lahir. Namun sayangnya, tidak semua ibu dapat memenuhi kebutuhan ASI harian untuk bayinya karena produksi ASI yang rendah dan tidak maksimal.

Jika Mama memiliki persediaan susu yang rendah, ada banyak hal yang dapat Mama lakukan untuk meningkatkan produksinya. Salah satunya dengan rutin membuat payudara kosong. 

Tubuh Mama mendapat sinyal untuk membuat lebih banyak ASI saat payudara kosong.

Jadi menyusui bayi sesering mungkin adalah strategi terbaik untuk menghasilkan lebih banyak produksi ASI. 

Jika Mama memerlukan bantuan tambahan untuk meningkatkan pasokan ASI, cobalah suplemen nutrisi alias ASI booster yang mengandung fenugreek atau suplemen herbal penambah susu lainnya.

Jangan lupa, rutin untuk mengonsumsi makanan penambah ASI seperti daun katuk, daun kelor, atau kurma. Mama tidak perlu terlalu khawatir bila pasokan susu rendah, karena tubuh Mama akan menyesuaikan produksi susu dengan kebutuhan bayi.

masalah saat menyusui

2. Pasokan susu terlalu banyak

Tidak hanya pasokan susu rendah yang dapat membuat para Mama pusing. Pasokan susu yang terlalu banyak juga dapat membuat para Mama kelimpungan!

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah seperti saluran susu yang tersumbat, pembengkakan payudara, dan mastitis. Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan tekanan pada payudara.

Akibatnya, let down reflex selama menyusui bisa tidak terkontrol dan menyebabkan aliran ASI dengan sangat mudahnya keluar dari payudara. Ini dapat membuat bayi mengalami masalah kelebihan gas di perut, rewel, hingga gumoh.

ASI yang bocor terus-menerus juga bisa menimbulkan iritasi pada payudara dan puting. Untuk itu, pastikan Mama aktif pumping ASI untuk menampung produksi ASI yang keluar.


Selain itu, gunakan juga breast pad untuk mencegah kebocoran ASI sekaligus menjaga payudara agar tetap kering ya, Ma.

3. Puting nyeri dan gatal

Alasan ini adalah yang paling sering membuat para Mama berhenti menyusui 🙁

Puting gatal dan nyeri umumnya terjadi pada periode awal menyusui. Umumnya, hal ini terjadi karena masalah pelekatan bayi yang salah. Saat menyusui, posisi mulut bayi seharusnya berada disekitar areola payudara bukan puting payudara. 


Untuk mengatasinya, pastikan mulut bayi telah menempel dengan benar saat menyusui. Coba posisi menyusui yang berbeda dan ubah posisi setiap menyusui.

Mama juga dapat mulai menyusui pada payudara yang paling tidak sakit. Setelah itu, berikan kompres hangat ke puting susu.

Jika puting Mama tidak juga membaik, semakin kering atau bahkan berdarah, maka segera hubungi konsultan laktasi atau dokter. Dalam beberapa kasus, rasa sakit ini bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius sehingga membutuhkan perawatan dan penanganan medis.


4. Payudara sakit dan bengkak

Pembengkakan payudara terjadi karena terlalu penuh dengan susu. Fase awal pembengkakan ini biasanya berlangsung beberapa hari atau minggu pertama menyusui karena tubuh sedang menyesuaikan pasokan ASI untuk kebutuhan bayi. 


Jika Mama merasa payudara mulai membengkak dan penuh, segera menyusui bayi atau mempompanya menggunakan pompa ASI. Ini dapat menghindari rasa sakit dan penyumpatan saluran susu pada payudara. 

Mama juga bisa memijat payudara dengan lembut atau mengompresnya menggunakan handuk yang telah dibasahi dengan air hangat atau air dingin.

Gunakan bra menyusui yang longgar dan lembut selama masa menyusui agar tidak mempersempit aliran ASI. Selain itu, pastikan Mama mendapat cairan dan istirahat yang cukup setiap hari. 


5. Infeksi jamur

Infeksi jamur dapat muncul pada mulut bayi maupuan payudara Mama, khususnya di daerah puting. Gejalanya dapat berupa nyeri payudara, kemerahan, dan puting yang gatal dengan atau tanpa ruam. Ini juga mungkin menimbulkan bercak putih atau area kemerahan di mulut bayi Anda.


Jika Mama berpikir mengalami infeksi jamur, maka segera beri tahu dokter untuk pemeriksaan dan perawatan yang tepat. Obat antijamur mungkin diperlukan untuk Mama dan bayi.

Selalu pastikan payudara dalam kondisi kering setelah menyusui. Lap dengan air hangat dan oleskan nipple cream untuk menjaga payudara serta puting tetap lembab.

Selain itu, bersihkan dan sterilkan semua dot, botol, mainan, dan bagian pompa payudara yang bersentuhan dengan payudara atau mulut bayi. Mencuci tangan dengan baik juga sangat penting untuk mencegah penyebaran infeksi.

6. Mastitis


peradangan dan nyeri pada payudara bagian dalam karena infeksi bakteri. Ini terjadi sebagai akibat dari pembengkakan payudara ketika saluran susu mempertahankan kelebihan susu.

Kondisi ini ditandai dengan payudara memerah, keras, sakit, panas, dan bengkak. Dalam beberapa kasus, kondisi ini juga ditandai dengan gejala menggigil, sakit kepala, suhu tubuh tinggi, dan kelelahan.


Untuk mengatasi kondisi ini, Mama perlu menyusui bayi secara teratur untuk menghindari penumpukan dan penyumbatan ASI. Jangan lupa untuk memijat payudara saat Mama menyusui.

Kompres payudara menggunakan air dingin atau air hangat juga dapat dilaakukan untuk mendorong ASI mengalir lebih baik. Pastikan Mama mendapatkan cukup istirahat dan cairan selama masa menyusui.

Mastitis dapat terjadi kapan saja selama masa menyusui. Namun kondisi ini umumnya terjadi pada tiga bulan pertama, terutama pada minggu kedua atau minggu ketiga. 


Mastitis biasanya akan segera hilang ketika Mama mulai terbiasa untuk menyusui. Namun bila mastitis tidak juga membaik, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter biasanya akan memberikan antibiotik jika melihat adanya infeksi pada payudara.


7. Puting tenggelam atau datar

Setiap ibu memiliki kondisi puting yang cukup bervariasi. Ada ibu yang memiliki puting mengarah ke dalam, besar, atau datar. Semua kondisi ini bisa menjadi rintangan bagi ibu untuk menyusui bayinya. 

Bila Mama mengalami kondisi ini maka konsultasikan hal tersebut pada ahli laktasi untuk mendapatkan solusi pelekatan yang terbaik. Pastikan juga Mama menentukan posisi menyusui yang baik dan benar. 

Bayi biasanya akan semakin baik dan lancar saat dia sering menyusu. Biasanya bayi mengalami kesusahan karena dia belum terbiasa dengan kondisi spesial tersebut. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "9 Masalah Menyusui Bayi yang Paling Sering Terjadi & Cara Mengatasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel